Barcode

Wednesday, October 29, 2008 | | |

Eh-eh, pada perhatiin ga? Klo hampir di setiap barang2 tuh pasti ada susunan garis-garis vertikal warna hitam. Terus di bagian bawahnya ada deretan angka-angka lagi. Kira-kira itu gambar apa sih sebenernya? Jangan-jangan cuma hiasan doang nih.

Setelah gw cari-cari tau kesana kemari, akhirnya gw menemukan jawabannya. Yap, ternyata gambar garis-garis itu namanya Barcode. Lengkapnya, Barcode itu adalah Garis-garis hitam yang dibuat menurut kode tertentu, umumnya digunakan sebagai identifikasi terhadap suatu objek atau barang (menurut http://www.total.or.id/info.php?kk=Barcode). Supaya kode tersebut bisa dibaca, perlu alat pengimbas (Barcode reader) yang akan menterjemahkan kode ini kepada data/informasi yang mempunyai arti.

Terus sejarahnya gimana sih sampe ada makhluk yang bernama Barcode ini? Kira-kira ringkasannya gini nih:
  • 1932 - Wallace Flint memulai suatu proyek pada Harvard University Graduate School of Business Administration untuk membuat sistem pembelian yang lebih baik dengan menggunakan punch cards.
  • 1948 - Bernard Silver, seorang lulusan dari Drexel Institute of Technology in Philadelphia bersama temannya Norman Joseph Woodland melakukan penelitian untuk menciptakan sistem yang dapat secara otomatis membaca informasi dari suatu produk ketika diperiksa. Pada awalnya mereka menggunakan ultraviolet ink. Karena proyek tersebut terlalu mahal akhirnya dihentikan.
  • 1949 - Woodland dan Silver membuat sebuah paten untuk aplikasi "Classifying Apparatus and Method” menggunakan linear dan “bullseye” printing patern.
  • 1951 - Woodland pindah ke IBM dan mencoba untuk melanjutkan pengembangan sistemnya.
  • 1952 - Philco membeli paten mereka, dan kemudian menjualnya ke RCA.
  • 1959 - David Collins yang bekerja pada Pennsylvania Railroad setelah menerima master degree dari MIT mengembangkan sebuah sistem yang yerdiri dari garis reflektif berwarna biru dan kuning yang ditempatkan di bagian sisi mobil. Garis tersebut melambangkan 6 digit company ID dan 4 digit nomor mobil.
  • 1961 - The Boston and Maine Railroad mencoba sistem tersebut pada gravel cars.
  • 1966 - Barcode mulai digunakan secara komersial
  • 1970 - Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) dibuat oleh Logicon Inc. Standar yang ada kemudian dikembangkan menjadi simbol Universal Product Code (UPC).
  • 1974 - Scanner UPC pertama dipasang di Supermarket Marsh di Troy, Ohio, dan produk pertama yang menggunakan barcode adalah Wrigley's Gum.
Barcode itu jenisnya juga macam-macam, tapi yang paling terkenal adalah UPC-A dan EAN-13. Di Indonesia yang biasanya dipakai adalah jenis EAN-13. Contoh Barcode EAN-13:

Untuk ngebaca Barcode EAN-13 sebenernya ga susah. Tinggal ngikutin format ini aja:


Gampang kan? Sekian dulu y. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan...




0 comments: